BAB
III
METODOLOGI
PENGEMBANGAN
3.1. Profile Perusahaan / Lembaga
Puskesmas Mekarwangi berdiri sejak 1 Maret 2003 dan berlokasi di
Jl. Subur No. 2
Mekarwangi Bogor, dengan kepala puskesmas pada waktu itu adalah Dr.
Marthino. Di bawah kepemimpinannya, Puskesmas Mekarwangi memiliki tiga wilayah
kerja, yaitu Mekarwangi, Sukaresmi & Sukadamai. Pada saat itu Puskesmas
Mekarwangi merupakan puskesmas induk yang ada di daerah tersebut. Puskesmas
seluas 1.200 m2 ini memiliki luas bangunan 400 m2. Jenis
pelayanan yang disediakan yaitu pengobatan umum, pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, dan
Pencegahan Penyakit Menular. Dengan jumlah tenaga kerja hanya 7 orang yang
terdiri dari 1 dokter umum, 1 dokter gigi, 2 bidan, 2 perawat, serta 1 asisten
apoteker puskesmas ini mampu melayani setiap pasien dengan baik.
Hingga saat ini,
Puskesmas Mekarwangi sudah mengalami 5 kali pergantian kepala puskesmas.
Berikut adalah kepala puskesmas yang pernah menjabat :
·
2003 – 2007 :
Dr. Marthino
·
2007 – 2011 : Bdn. Endang Karjani, SKM
·
2011 – 2012 : Dr. M. Yasbudaya
·
2012 – 2013 : Dr. Oki Kurniawan
·
2013 – sekarang : Dr. Adelia Rahmi, MARS
Saat ini, Puskesmas Mekarwangi sudah mengalami
perkembangan dan memiliki bangunan bertingkat seluas 682 m2 dengan
jumlah tenaga kerja 34 orang.
3.1.1.
Visi
dan Misi Puskesmas Mekarwangi
a.
Visi
Puskesmas yang memberdayakan
masyarakat dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat
b.
Misi
1.
`Mewujudkan sistem administrasi kesehatan
yang memadai dari mulai pendaftaran sampai rujukan
2.
Mengupayakan pelayanan yang bermutu
3.
Menjalin kemitraan dengan semua potensi yang
ada di wilayah kerja
4.
Berupaya meningkatkan cakupan program di
puskesmas
5.
Memberikan rasa nyaman dan kepuasan pada
pelanggan
3.2. Objek Penelitian
3.2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Mekarwangi
Gambar 1. Struktur Organisasi
3.2.2. Tugas Pengelola
3.2.2.1.
Kepala Puskesmas
a.
Memimpin/mengkoordinir pelaksanaan tugas
lingkup UPTD Puskesmas Mekarwangi.
3.2.2.2.
Kepala SUBAG
TU
a.
Membantu
Kepala Puskesmas dalam melaksanakan fungsi manajemen dalam bidang
ketatausahaan.
b.
Koordinator/Pelaksana kegiatan ketatausahaan
puskesmas baik rumah tangga maupun sumber daya.
3.2.2.3.
Tenaga Medis Umum
a.
Pelaksana
medis bagian pelayanan (BP) umum.
b.
Penanggung jawab program kesehatan jiwa, penyakit
tidak menular (PTM).
c.
Melaksanakan
VCT Program HIV/AIDS.
3.2.2.4.
Tenaga Medis Gigi
a.
Pelaksana
medis bagian pelayanan (BP) gigi,
b.
Penanggung jawab program kesehatan gigi.
3.2.2.5.
Pelaksana Kebidanan
a.
Pelaksana dan
penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
dan Imunisasi,
b.
Penangggungjawab Posyandu.
3.2.2.6.
Pelaksana Perawatan
a.
Penanggungjawab Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M), Surveilan.
b.
Pelaksana obat Puskesmas Mekarwangi.
c.
Penanggungjawab program Program kesehatan
Produksi Remaja (PKPR), Upaya Kesehatan Kerja (UKK), Unit Kesehatan Sekolah
(UKS), Konseling Remaja.
d.
Penanggungjawab Program Usila dan Lansia.
e.
Pelaksana
Program PTM.
3.2.2.7.
Pelaksana Perawatan Gigi
a.
Penanggungjawab pendaftaran Puskesmas Pembantu
(Pustu) Mekarwangi.
b.
Penanggungjawab Program Upaya Kesehatan Gigi
Masyarakat (UKGM)/ Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
3.2.2.8.
Pelaksana Promosi Kesehatan
a.
Penanggungjawab program promkes, Public
Health News (PHN), validasi dan
jamkesmas/jamkesda, konseling berhenti merokok.
3.2.2.9.
Pelaksana Sanitasi
a.
Penanggungjawab program kesehatan lingkungan ,
klinik sanitasi.
b.
Bendahara Bantuan Operasional Puskesmas (BOP).
3.2.2.10.
Pelaksana Gizi
a.
Penanggungjawab program gizi, klinik gizi.
3.2.2.11.
Analisis Kesehatan
a.
Penanggungjawab laboratorium.
3.2.2.12.
Asisten Apoteker
a.
Penanggungjawab farmasi.
3.2.3. Masalah yang dihadapi
Berdasarkan
observasi terhadap sistem yang diterapkan saat ini di Puskesmas Mekarwangi
Bogor, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1. Pembuatan
kartu rekam medis yang masih manual
2. Lamanya
proses pencarian data kartu rekam medis
3. Proses
pendaftaran yang masih manual menyebabkan antrian yang cukup panjang
3.3. Analisa Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rincitentang hal-hal yang akan dilakukan system ketika diimplementasikan. (Abdul Kadir, 2003, 404) Analisis kebutuhan diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem masukan
yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akanditanganisistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta control terhadap sistem.
3.3.1. Kelayakan Operasional
Dilihat dari kelayakan operasional,system ini memberikan kemudahan bagi pegawai khususnya bagian admininstrasi dalam melakukan tugasnya
en data pasien yang
datang.Dengan menggunakan system ini, pegawai akan dengan mudah membuat berbagai laporan
yang diperlukan.
3.3.2. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis merupakan ukuran kepraktisan
solusi teknis tertentu dan ketersediaan sumber dan pakar teknis (Jeffery L.
Whitten, 2004, hal:382). Dengan kata lain kelayakan teknis merupakan
ketersediaan peralatan untuk mendukung perancangan sistem dan implementasinya,
seperti spesifikasi komputer baik client maupun server.
a.
Perangkat keras dan perangkat lunak pada komputer server
Komputer Server
|
Perangkat Keras (Hardware)
|
Perangkat
Lunak (Software)
|
-Processor Core i3
-Hardware 500GB
-RAM 2GB
-Monitor LED
|
MySQL
Windows 7
|
b.
Jaringan
Jaringan
|
1.
Kabel UTP
2.
Switch TP-LINK 8 Port
|
3.4. Teknik Pengambilan Data
3.4.1. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan
mencari kebenaran untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung kepada
narasumber.
3.4.2. Observasi
Observasi atau pengamatan
adalah salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk
mempelajari suatu sistem.
3.4.3. Riset Sistem yang Sedang Berjalan
Teknik riset system sangat membantu analisa dalam memperoleh informasi tentang system berjalan dengan mempelajari dan mengambil formulir, user
interface, dan keluaran atau laporan-laporan
yang dihasilkan dari sistem.
3.5. Metode Perancangan
Perancangan adalah bagian dari fase kegiatan System Development Life Cycle (SDLC), yaitu tahap desain sistem. Target
akhir dari tahapan ini adalah menghasilkan rancangan memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama kegiatan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman. (Abdul Kadir, 2003, 406)
3.5.1. Perancangan Konseptual
Perancangan konseptual sering disebut juga dengan perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama analisis system mulai dibuat untuk diimplementasikan.Perancangan logis meliputi
1. Desain konstruksi jaringan.
2. Desain masukan
3. Desain prosedur dan operasi
4. Desain keluaran
3.5.2. Perancangan Fisik
Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul system dan antar muka antar modul,
serta rancangan basis data secara fisik.
Hasil dari rancangan fisik meliputi
:
1. Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen.
2. Rancangan masukan, berupa desain layar untuk pemasukan
data.
3. Rancangan basis data, berupa rancangan berkas dalam basis data, termasuk spesifikasi file.
4. Desain user interface / antarmuka pengguna.