Minggu, 15 September 2019

Sistem Informasi Rekam Medis (Bab III Metodologi Pengembangan Sistem)


BAB III
METODOLOGI  PENGEMBANGAN

3.1.       Profile Perusahaan / Lembaga
Puskesmas Mekarwangi berdiri sejak 1 Maret 2003 dan berlokasi di Jl. Subur No. 2 Mekarwangi Bogor, dengan kepala puskesmas pada waktu itu adalah Dr. Marthino. Di bawah kepemimpinannya, Puskesmas Mekarwangi memiliki tiga wilayah kerja, yaitu Mekarwangi, Sukaresmi & Sukadamai. Pada saat itu Puskesmas Mekarwangi merupakan puskesmas induk yang ada di daerah tersebut. Puskesmas seluas 1.200 m2 ini memiliki luas bangunan 400 m2. Jenis pelayanan yang disediakan yaitu pengobatan umum, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, dan Pencegahan Penyakit Menular. Dengan jumlah tenaga kerja hanya 7 orang yang terdiri dari 1 dokter umum, 1 dokter gigi, 2 bidan, 2 perawat, serta 1 asisten apoteker puskesmas ini mampu melayani setiap pasien dengan baik.
Hingga saat ini, Puskesmas Mekarwangi sudah mengalami 5 kali pergantian kepala puskesmas. Berikut adalah kepala puskesmas yang pernah menjabat :
·         2003 – 2007             :           Dr. Marthino
·         2007 – 2011             :           Bdn. Endang Karjani, SKM
·         2011 – 2012             :           Dr. M. Yasbudaya
·         2012 – 2013             :           Dr. Oki Kurniawan
·         2013 – sekarang       :           Dr. Adelia Rahmi, MARS
Saat ini, Puskesmas Mekarwangi sudah mengalami perkembangan dan memiliki bangunan bertingkat seluas 682 m2 dengan jumlah tenaga kerja 34 orang.

3.1.1.      Visi dan Misi Puskesmas Mekarwangi
a.      Visi
Puskesmas yang memberdayakan masyarakat dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat
b.      Misi
1.      `Mewujudkan sistem administrasi kesehatan yang memadai dari mulai pendaftaran sampai rujukan
2.      Mengupayakan pelayanan yang bermutu
3.  Menjalin kemitraan dengan semua potensi yang ada di wilayah kerja
4.      Berupaya meningkatkan cakupan program di puskesmas
5.      Memberikan rasa nyaman dan kepuasan pada pelanggan





3.2.       Objek Penelitian
3.2.1.      Struktur Organisasi Puskesmas Mekarwangi


Gambar 1. Struktur Organisasi
3.2.2.      Tugas Pengelola
3.2.2.1.  Kepala Puskesmas
a.        Memimpin/mengkoordinir pelaksanaan tugas lingkup UPTD Puskesmas Mekarwangi.
3.2.2.2.   Kepala SUBAG TU
a.        Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan fungsi manajemen dalam bidang ketatausahaan.
b.      Koordinator/Pelaksana kegiatan ketatausahaan puskesmas baik rumah tangga maupun sumber daya.
3.2.2.3.  Tenaga Medis Umum
a.        Pelaksana medis bagian pelayanan (BP) umum.
b.      Penanggung jawab program kesehatan jiwa, penyakit tidak menular (PTM).
c.        Melaksanakan VCT Program HIV/AIDS.
3.2.2.4.  Tenaga Medis Gigi
a.        Pelaksana medis bagian pelayanan (BP) gigi,
b.      Penanggung jawab program kesehatan gigi.
3.2.2.5.  Pelaksana Kebidanan
a.        Pelaksana dan penanggung jawab program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), dan Imunisasi,
b.      Penangggungjawab Posyandu.
3.2.2.6.  Pelaksana Perawatan
a.        Penanggungjawab Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Surveilan.
b.      Pelaksana obat Puskesmas Mekarwangi.
c.        Penanggungjawab program Program kesehatan Produksi Remaja (PKPR), Upaya Kesehatan Kerja (UKK), Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Konseling Remaja.
d.      Penanggungjawab Program Usila dan Lansia.
e.        Pelaksana Program PTM.
3.2.2.7.  Pelaksana Perawatan Gigi
a.        Penanggungjawab pendaftaran Puskesmas Pembantu (Pustu) Mekarwangi.
b.      Penanggungjawab Program Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)/ Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
3.2.2.8.  Pelaksana Promosi Kesehatan
a.        Penanggungjawab program promkes, Public Health  News (PHN), validasi dan jamkesmas/jamkesda, konseling berhenti merokok.
3.2.2.9.  Pelaksana Sanitasi
a.        Penanggungjawab program kesehatan lingkungan , klinik sanitasi.
b.      Bendahara Bantuan Operasional Puskesmas (BOP).
3.2.2.10.  Pelaksana Gizi
a.        Penanggungjawab program gizi, klinik gizi.
3.2.2.11.  Analisis Kesehatan
a.        Penanggungjawab laboratorium.
3.2.2.12.  Asisten Apoteker
a.        Penanggungjawab farmasi.

3.2.3.      Masalah yang dihadapi
Berdasarkan observasi terhadap sistem yang diterapkan saat ini di Puskesmas Mekarwangi Bogor, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1.      Pembuatan kartu rekam medis yang masih manual
2.      Lamanya proses pencarian data kartu rekam medis
3.      Proses pendaftaran yang masih manual menyebabkan antrian yang cukup panjang

3.3.       Analisa Kebutuhan  
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rincitentang hal-hal yang akan dilakukan system  ketika diimplementasikan.    (Abdul Kadir, 2003, 404) Analisis kebutuhan diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang  akanditanganisistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta control terhadap sistem.

3.3.1.      Kelayakan Operasional
Dilihat dari kelayakan operasional,system ini memberikan kemudahan bagi pegawai khususnya bagian admininstrasi dalam melakukan tugasnya en data pasien yang datang.Dengan menggunakan system ini, pegawai akan dengan mudah membuat berbagai laporan yang diperlukan.

3.3.2.      Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis merupakan ukuran kepraktisan solusi teknis tertentu dan ketersediaan sumber dan pakar teknis (Jeffery L. Whitten, 2004, hal:382). Dengan kata lain kelayakan teknis merupakan ketersediaan peralatan untuk mendukung perancangan sistem dan implementasinya, seperti spesifikasi komputer baik client maupun server.
a.       Perangkat keras dan perangkat lunak pada komputer server


Komputer Server
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Lunak (Software)
-Processor Core i3
-Hardware 500GB
-RAM 2GB
-Monitor LED
MySQL
Windows 7

b.      Jaringan

Jaringan
1.    Kabel UTP
2.    Switch TP-LINK 8 Port


3.4.       Teknik Pengambilan Data
3.4.1.    Wawancara
Wawancara adalah kegiatan mencari kebenaran untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung kepada narasumber.
3.4.2.    Observasi
Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
3.4.3.     Riset Sistem yang Sedang Berjalan
Teknik riset system sangat membantu analisa dalam memperoleh informasi tentang system berjalan dengan mempelajari dan mengambil formulir, user interface, dan keluaran atau laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem.
3.5.       Metode Perancangan
Perancangan adalah bagian dari fase kegiatan System Development Life Cycle (SDLC), yaitu tahap desain sistem. Target akhir dari tahapan ini adalah menghasilkan rancangan memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama kegiatan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman. (Abdul Kadir, 2003, 406)
3.5.1.   Perancangan Konseptual
               Perancangan konseptual sering disebut juga dengan perancangan logis. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama analisis system mulai dibuat untuk diimplementasikan.Perancangan logis meliputi
1.         Desain konstruksi jaringan.
2.         Desain masukan
3.         Desain prosedur dan operasi
4.         Desain keluaran
3.5.2.  Perancangan Fisik
Pada perancangan fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan dalam bentuk fisik sehingga terbentuk spesifikasi yang lengkap tentang modul-modul system dan antar muka antar modul, serta rancangan basis data secara fisik.
Hasil dari rancangan fisik meliputi :
1.         Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen.
2.         Rancangan masukan, berupa desain layar untuk pemasukan data.
3.         Rancangan basis data, berupa rancangan berkas dalam basis data, termasuk spesifikasi file.
4.         Desain user interface / antarmuka pengguna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar